- Komposisi Skuat Indonesia Dinilai Gemuk, Sumardji Tegaskan Itu Keputusan Kluivert
- Kevin Diks Mulai Berlatih Lagi, Angin Segar untuk Timnas Indonesia Sebelum Hadapi China
- FIFA Jatuhi Denda Rp 400 Juta ke PSSI, Jumlah Penonton Saat Lawan China Akan Dibatasi
- Tim Woodwall Indonesia Sabet 1 Emas dan 2 Perak di Taiwan Open 2025
- Dukung Pertumbuhan Ekonomi, 3.000 UMKM Kota Malang Ikut Porprov Jatim 2025
- Tottenham Raih Gelar Liga Europa Usai Tekuk Man United
- Bupati dan Wakil Bupati Sidoarjo Gelar Dragbike Street Race 2025 untuk Redam Balap Liar di Jalanan
- Atlet Angkat Besi Iran Raih Gelar Pria Terkuat Asia
- Ini 3 Fakta Tentang Hari Raya Umat Islam Sedunia
- Mandi Wajib Menurut Islam Laki-Laki dan Perempuan
Perempuan Perlu Ruang Jadi Pemimpin Konflik

Keterangan Gambar : Ilustrasi
Zona Roday - Perempuan memiliki posisi penting dalam membangun perdamaian dunia. Hal ini dibahas dalam Konferensi Anggota Parlemen Perempuan Muslim yang menjadi bagian dari rangkaian acara Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) di Jakarta, Indonesia.
Anggota BKSAP DPR RI dari Fraksi PKB, Eva Monalisa, menegaskan bahwa perempuan tidak boleh hanya dilihat sebagai korban dalam konflik, namun perlu diberi peran utama sebagai penggerak perdamaian dan rekonsiliasi.
Eva menyampaikan bahwa konferensi ini merupakan inisiatif Indonesia yang dimulai sejak PUIC ke-7 di Palembang tahun 2012. Sejak saat itu, forum ini menjadi ajang penting bagi anggota parlemen perempuan negara-negara OKI untuk berbagi pengalaman, membuat rekomendasi, dan mendorong aksi nyata terkait isu perdamaian dan perlindungan perempuan.
- Kuliner Mahasiswa Surabaya: Porsi Besar, Harga Bersahabat0
- 4 Film Indonesia Tayang Mei 20250
- Konser Sketsa Jalanan di Coban Kethak0
- KCCI Berhasil Menyelenggarakan Pembukaan Pameran “Jongmyo Jeryeak: Nyanyian untuk Dinasti Joseon”0
- Manny Pacquiao Siap Naik Ring Lagi Hadapi Barrios Demi Gelar WBC0
Ia juga menyoroti langkah Indonesia melalui Rencana Aksi Nasional tentang Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan (PPK) sejak 2014, yang mencakup perlindungan terhadap perempuan dan anak di daerah konflik serta peran aktif perempuan dalam pencegahan kekerasan dan pembangunan sosial.
Pada tingkat global, Indonesia juga aktif berkontribusi, termasuk saat menjadi anggota Dewan Keamanan PBB tahun 2020 dengan mensponsori Resolusi 2538 yang mendukung peningkatan keterlibatan perempuan dalam misi penjaga perdamaian PBB.
Sementara itu, Anggota BKSAP Fraksi Gerindra, Melly Goeslaw, menyampaikan keprihatinannya terhadap kondisi kemanusiaan perempuan dan anak di wilayah konflik, khususnya di Palestina. Ia juga menekankan pentingnya memperkuat peran perempuan dalam penyelesaian konflik dan pembangunan perdamaian.
Konferensi ini dipimpin oleh Eva Monalisa dan diikuti oleh anggota BKSAP lainnya, termasuk Ruby Chairani dan Himmatul Aliyah dari Fraksi Gerindra. Forum ini merupakan bagian dari PUIC-19 yang berlangsung di Jakarta pada 12–15 Mei 2025, mengusung tema “Governance and Strong Institutions as Pillar of Resilience” dan dihadiri oleh 38 dari 54 negara anggota.
Hashtag : #Zona #Today #ZonaToday #PerempuanPemimpinPerdamaian #PUICJakarta2025 #ParlemenPerempuanOKI #EvaMonalisa #MellyGoeslaw #PerempuanDalamResolusiKonflik
