- Rencana Aksi 2 September 2025: BEM SI Siapkan Gelombang Demo di Jakarta, Surabaya, dan Sejumlah Kota
- Sosok Suami Salsa Erwina, Ahli AI yang Dukung Sang Istri Tantang Debat Ahmad Sahroni
- Reformasi Teknologi Imigrasi: Passport Kini Harus Lewat Aplikasi All Indonesia
- Indonesia Siapkan Fasilitas Medis untuk 2.000 Korban Gaza
- Indonesia Gencarkan Vaksinasi Massal untuk Hentikan Wabah Campak
- Gelombang Protes Kian Panas, Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Jadi Sasaran Penjarahan
- Golkar Resmi Nonaktifkan Adies Kadir dari DPR, Upaya Tegakkan Etika Politik di Tengah Gelombang Aksi
- Prabowo Putuskan Pemangkasan Tunjangan DPR, Tegaskan Aparat Siap Bertindak Tegas Hadapi Perusuh
- PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Kursi DPR Usai Aksi Tak Sensitif
- Rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Dijarah Massa Usai Pernyataan Kontroversial
Menteri Agama Ajak Umat Jadikan 1 Muharam 1447 H sebagai Titik Hijrah

Keterangan Gambar : Sumber : Kemenag
Tahun Baru Islam 1447 H, Menag Ajak Umat Jadikan Hijrah Sebagai Transformasi Diri
Zona Today - Dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, mengajak umat Islam di seluruh penjuru negeri untuk menjadikan momen 1 Muharram sebagai ajakan untuk hijrah — bukan sekadar berpindah waktu, melainkan transformasi makna dan kualitas hidup.
Dalam keterangannya di Jakarta pada Kamis (26/6/2025), Menag menekankan bahwa Tahun Baru Islam bukanlah seremoni kosong, melainkan waktu untuk perenungan spiritual dan sosial. Ia merujuk pada Surah At-Taubah ayat 20 yang menegaskan keutamaan mereka yang berhijrah dan berjihad dengan harta dan jiwa demi nilai-nilai ketuhanan.
- Kemenparekraf Kenalkan Bali dan Jakarta ke Pasar India Lewat Fam Trip0
- Nasabah PNM Sulap Jeans Bekas Jadi Produk Fashion Keren0
- Taman Safari Gelar Lomba Foto Satwa Internasional \"The Picture of Nature’s Secret\"0
- Iran Klaim Serang Kantor Intelijen Israel dengan Rudal Siluman0
- Masih Relevan, Ini 7 Alasan Press Release Efektif untuk Peluncuran Produk di 20250
“Hijrah hari ini berarti beralih dari kegelapan menuju cahaya, dari stagnasi menuju pertumbuhan, dari rutinitas tanpa makna ke amal yang bernilai tinggi,” ujar Menag.
Ia juga mengajak umat untuk merenungkan sejauh mana semangat Islam tercermin dalam tindakan sehari-hari. Apakah Islam hanya tertulis di kartu identitas, atau sudah hidup dalam kejujuran, kasih sayang, dan kontribusi nyata?
Menurut Menag, peringatan Tahun Baru Islam sejatinya bukan dirayakan dengan gegap gempita, tetapi dengan ketenangan, zikir, dan kontemplasi yang memperkuat kekuatan spiritual untuk memulai perubahan dari dalam diri.
Ia juga mengapresiasi berbagai tradisi lokal seperti Tabuik di Sumatera Barat, Grebeg Suro di Jawa, dan doa bersama di desa-desa sebagai wujud harmoni antara ajaran Islam dan budaya Nusantara. Hal ini, katanya, menunjukkan bahwa Islam dapat hidup berdampingan dengan tradisi tanpa kehilangan substansinya.
“Islam yang membumi, tetapi tetap mewangi. Tugas kita adalah menjaga bukan hanya ritualnya, tapi juga maknanya,” ungkap Nasaruddin.
Menag juga menekankan pentingnya semangat hijrah diterapkan di semua lini kehidupan: dalam keluarga, dunia pendidikan, pemerintahan, hingga perilaku di media sosial.
Di akhir pesannya, Menag mengajak seluruh umat untuk menyambut Tahun Baru Islam 1447 H dengan tiga sikap utama: pertama, bersyukur atas nikmat usia dan kesempatan hidup; kedua, berhijrah dari kondisi stagnan menuju kemajuan; dan ketiga, berkontribusi nyata bagi masyarakat, karena iman sejati tercermin dari tindakan.
“Selamat Tahun Baru Islam 1447 Hijriah. Semoga hijrah kita tahun ini benar-benar menjadi lompatan menuju kehidupan yang lebih bermakna dan penuh keberkahan,” tutup Menag.
Hashtag : #Zona #Today #ZonaToday #zonatoday.com #TahunBaruIslam1447H #HijrahBermakna #PesanMenag #Refleksi1Muharram #HijrahSpiritual #IslamDanBudaya #KontribusiUmat #ZonatodayReligi #HijrahUntukBangsa
