- Presiden Prabowo Tekankan Konsolidasi Bantuan dan Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Permanen
- Aceh Kelangkaan BBM dan Air Bersih Lumpuhkan Bantuan, Pemerintah Didesak Tetapkan Status Darurat Ene
- Meningkatnya Ancaman Phishing Pentingnya Verifikasi Situs dan Perlindungan Data Pribadi
- APBISDI Gelar TOT Kurikulum OBE Nasional di Yogyakarta, Hadirkan Pakar Kurikulum UGM
- Chatbot dan Masa Depan Pelayanan Pariwisata Indonesia
- BRIDGEpreneur 2025 Dorong UMKM Naik Level melalui Workshop Strategi Bisnis Bernilai Tinggi
- Perjalanan Kasus Tumbler Hilang di KRL: Dari Viral di Media Sosial hingga Berakhir Damai
- Banjir Besar Terjang Sibolga: Puluhan Korban Jiwa, Ribuan Warga Mengungsi
- Dominasi Rachel Allessya Rose dan Febi Setianingrum Warnai Podium Ganda Putri Australian Open 2025
- Indonesia Berjaya di Australian Open 2025 Dua Gelar Ganda Diboyong ke Tanah Air
Asuransi Siap Tanggung Korban Keracunan dari Program Makan Bergizi

Keterangan Gambar : Makanan Bergizi Gratis
Zona Today - Badan Gizi Nasional (BGN) menyatakan bahwa korban keracunan akibat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mendapatkan perlindungan asuransi. Hal ini dimungkinkan karena BGN telah menjalin kerja sama dengan Puskesmas setempat untuk menanggung biaya pengobatan para korban.
Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, mengungkapkan bahwa pihaknya segera mengambil langkah setelah ratusan siswa di Bogor, Jawa Barat, mengalami dugaan keracunan akibat menu MBG. Langkah tersebut termasuk pengujian laboratorium terhadap bahan dan makanan yang dikonsumsi.
BGN juga memberikan teguran keras kepada Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang bertanggung jawab atas pengelolaan makanan. "Jika memang makanan yang menyebabkan keracunan terbukti melalui sampel yang diuji, maka kami langsung memberikan peringatan keras kepada SPPG," ujar Tigor dalam keterangannya pada Selasa (13/5/2025).
Tigor menambahkan bahwa BGN akan menanggung biaya pengobatan seluruh korban melalui kerja sama dengan Puskesmas, serta memberikan asuransi kesehatan. Selain itu, SPPG akan diberikan pelatihan ulang, khususnya bagi penjamah makanan agar tidak terulang kasus serupa.
BGN juga berkomitmen untuk mengevaluasi dan menghentikan kerja sama dengan pemasok bahan makanan jika ditemukan bahan yang tidak segar atau mencurigakan. "Supplier bahan makanan juga akan ditindak tegas jika terbukti lalai. Jika tidak ada perbaikan, kerja sama akan dihentikan," tegas Tigor.
Tigor menjelaskan bahwa misi utama Presiden Prabowo Subianto adalah menjalankan Program MBG dengan prinsip nol kecelakaan atau nol kasus keracunan. "BGN berusaha keras mencapai target zero accident dan zero keracunan. Dengan keterbatasan personel, kami tetap melakukan pengawasan menyeluruh terhadap SPPG dan pemasok," ujarnya.
Sebelumnya, jumlah siswa yang mengalami keracunan di Kota Bogor meningkat menjadi 223 orang, terdiri dari siswa TK hingga SMA. Dari jumlah tersebut, lima orang dirawat inap dan empat lainnya menjalani perawatan jalan, menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno.
Hastag :
#Zona #Today #ZonaToday #zonatoday.com #KeracunanMBG #BadanGiziNasional #AsuransiKesehatanPelajar #ProgramMakanBergizi #PuskesmasBogor











