- Rencana Aksi 2 September 2025: BEM SI Siapkan Gelombang Demo di Jakarta, Surabaya, dan Sejumlah Kota
- Sosok Suami Salsa Erwina, Ahli AI yang Dukung Sang Istri Tantang Debat Ahmad Sahroni
- Reformasi Teknologi Imigrasi: Passport Kini Harus Lewat Aplikasi All Indonesia
- Indonesia Siapkan Fasilitas Medis untuk 2.000 Korban Gaza
- Indonesia Gencarkan Vaksinasi Massal untuk Hentikan Wabah Campak
- Gelombang Protes Kian Panas, Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Jadi Sasaran Penjarahan
- Golkar Resmi Nonaktifkan Adies Kadir dari DPR, Upaya Tegakkan Etika Politik di Tengah Gelombang Aksi
- Prabowo Putuskan Pemangkasan Tunjangan DPR, Tegaskan Aparat Siap Bertindak Tegas Hadapi Perusuh
- PAN Nonaktifkan Eko Patrio dan Uya Kuya dari Kursi DPR Usai Aksi Tak Sensitif
- Rumah Ahmad Sahroni di Tanjung Priok Dijarah Massa Usai Pernyataan Kontroversial
Kecerdasan Buatan dan Inovasi Medis: Solusi Baru untuk Perawatan Jantung di Indonesia

Zona Today - Penyakit jantung masih menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia, dengan jumlah pasien mencapai hampir 1,9 juta orang menurut data BPJS Kesehatan per Mei 2024. Lebih mencemaskan lagi, kasus penyakit jantung kini banyak ditemukan pada usia produktif. Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 mencatat lebih dari 140 ribu penderita berusia 25–34 tahun. Rata-rata usia diagnosis pun menurun dari 48,5 tahun (2013) menjadi 43,2 tahun (2023), menyebabkan kerugian ekonomi besar akibat penurunan produktivitas tenaga kerja.
Kardiolog dari RS Jantung Harapan Kita, dr. Ario Soeryo Kuncoro, menyebut gaya hidup tidak sehat dan keterlambatan diagnosis sebagai penyebab utama. Ketimpangan akses terhadap layanan jantung berkualitas di luar kota besar turut memperparah situasi, mengingat hanya ada sekitar 1.500 dokter jantung untuk seluruh populasi Indonesia.
Sebagai solusi, teknologi kesehatan berbasis Artificial Intelligence (AI) mulai diandalkan. AI mampu mempercepat diagnosis, mempermudah pemantauan pasien secara jarak jauh, serta memperluas jangkauan layanan kesehatan ke wilayah terpencil. Laporan Philips Future Health Index 2024 menunjukkan bahwa 74% pemimpin layanan kesehatan di Indonesia siap berinvestasi pada AI, melampaui rata-rata global
- BPOM 2025: Hari Jamu Nasional Jadi Momentum Dorong Kemudahan Regulasi dan Pengembangan Usaha0
- 7 Efek Buruk dari Konsumsi Obat Tidur0
- 5 Buah Penangkal Racun dalam Tubuh0
- Teknologi Unggulan pada Smartwatch yang Wajib Kamu Ketahui!0
- Cara Mengaktifkan Jaringan Data GSM di Smartfren Andromax0
Teknologi AI yang dikembangkan oleh Philips memungkinkan integrasi data pasien, visualisasi real-time, dan pengambilan keputusan medis yang cepat melalui platform digital. Fitur-fitur seperti USG otomatis, CT scan, dan sistem pemantauan jarak jauh telah membantu mempercepat penanganan kasus jantung. Visi Philips "Better Care for More People" menggarisbawahi pentingnya menciptakan solusi yang dapat diakses oleh seluruh rumah sakit, termasuk yang berada di daerah.
Kolaborasi lintas pemangku kepentingan terus diupayakan untuk memastikan teknologi ini benar-benar bermanfaat luas dan memperkecil kesenjangan layanan kesehatan di Indonesia.
Hashtag: #ZonaToday.com #ZonaToday #Zona #Today #JantungSehat #TeknologiKesehatan #AIuntukKesehatan #Kardiovaskular #InovasiMedis #TransformasiDigitalKesehatan #BetterCareForMorePeople
